Tuesday, November 11, 2008

Cinta Yang Diabaikan

Sering dalam hidup ini kita berusaha mati-matian mencari cinta sejati kita. Namun setelah menemukannya, kerap kali mengabaikannya. Bahkan menolaknya. Dan terjadi kemudian adalah penyesalan.

Sebuah senja yang sempurna. Sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu bagi sepasang manusia yang memadu kasih?

Jaka dan Gadis duduk di punggung senja itu. Beratus percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Gadis pun memulai meminta kepastian. Ya,tentang cinta.

Gadis : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Jaka : Kamu dong?
Gadis : Menurut kamu, aku ini siapa?
Jaka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Gadis dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."

Setelah menikah, Gadis dan Jaka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai
menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Gadis lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, "Kamu nggak cinta lagi sama aku!"

Jaka sangat membenci ketidakdewasaan Gadis dan secara spontan balik berteriak, "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!"

Tiba-tiba Gadis menjadi terdiam, berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Jaka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.

Jaka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Gadis kembali ke rumah dan
mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing."

Lima tahun berlalu. Jaka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Gadis. Gadis pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Jaka yang tahu semua informasi tentang Gadis, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Gadis tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Jaka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Gadis.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. Mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas. Mata mereka tak saling mau lepas.

Jaka : Apa kabar?
Gadis : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Jaka : Belum.
Gadis : Aku terbang ke Singapura dengan penerbangan berikut.
Jaka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Gadis tersenyum manis, lalu berlalu.."Good bye...."

Seminggu kemudian, Jaka mendengar bahwa Gadis mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Jaka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Gadis, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal!"

http://m.yusuf.web.id/v20/enerlife/index.php?act=detail&p_id=560

No comments: