Thursday, October 30, 2008

4 Isteri !!!

Suatu ketika, ada
seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri.
Dia
mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan,
sebab ia
yang tercantik di antara semua isterinya.

Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3.
ia
sangat bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha
untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua
temannya.
Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari dengan
pria lain.

Begitu juga dengan isteri
ke-2. Sang pedagang sangat menyukainya
karena ia isteri yang sabar dan
penuh pengertian.
Kapan pun pedagang mendapat masalah,
ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini,
yang selalu
menolong dan mendampingi sang suami
melewati masa2 sulit.

Sama
halnya dengan isteri pertama.
Ia
adalah pasangan yang sangat setia
dan selalu membawa perbaikan
bagi kehidupan keluarganya.
Wanita ini yang merawat dan
mengatur
semua kekayaan dan bisnis sang suami.
Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya
meski isteri pertama ini begitu sayang
kepadanya.

Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari
bahwa ia akan segera
meninggal.
Ia meresapi semua
kehidupan indahnya
dan berkata dalam hati,
"Saat ini aku punya 4 isteri.
Namun saat aku meninggal, aku akan sendiri.
Betapa menyedihkan. "

ISTERI KE-4: NO WAY
Lalu pedagang itu
memanggil semua isterinya dan bertanya pada
isteri ke-4-nya.
"Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan
indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu
mendampingi dan
menemaniku?" Ia terdiam.... tentu saja tidak!
Jawab isteri ke-4 dan
pergi begitu saja tanpa berkata apa2 lagi.
Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau
terhunus dan
mengiris- iris
hatinya.

ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI
Pedagang itu sedih
lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku pun
mencintaimu sepenuh hati dan
saat ini hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku dan menemani
akhir hayatku?" Isterinya menjawab,
hidup begitu indah di sini.
Aku akan menikah lagi jika kau mati.
Bagai disambar petir di siang bolong,
sang pedagang sangat terpukul
dengan jawaban tsb. Badannya terasa
demam.

ISTERI KE-2:
SAMPAI LIANG KUBUR
Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku
selalu berpaling kepadamu
setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu
membantuku sepenuh
hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku
mati, maukah
engkau mendampingiku? " Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini
aku tak
bisa menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang
kubur.
Nanti akan kubuatkan makam yang indah
untukmu."

ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA
SUAMI
Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu,
tiba2
terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu
kemana
pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu,
aku akan setia bersamamu.

Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya
di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang
kelaparan.
Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja aku
bisa
merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau
kurus
seperti ini, isteriku."

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI
Sesungguhnya, kita
punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri ke-4
adalah TUBUH kita.
Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita
keluarkan untuk tubuh kita supaya
tampak indah dan gagah. Semua
ini akan hilang dalam suatu batas waktu
dan ruang. Tak ada keindahan
dan kegagahan yang tersisa saat kita
menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3,
STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN.
Saat kita meninggal,
semuanya akan pergi kepada yang lain.
Mereka akan berpindah
dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sebesar apapun
kedudukan kita dalam masyarakat
dan sebanyak apapun
harta kita, semua itu akan
berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita
tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN
TEMAN.
Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka,
kita tak akan bisa terus bersama mereka.
Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani
kita.

Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL
KITA.
Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk
terus
setia mendampingi kemana pun kita melangkah.
Hanya amallah yang mampu menolong kita di akhirat
kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita
dengan bijak serta
jangan pernah malu untuk berbuat amal, memberikan
pertolongan kepada
sesama yang membutuhkan. Betapa pun kecilnya bantuan
kita, pemberian kita
menjadi sangat berarti bagi mereka yang
memerlukannya.

Mari kita belajar memperlakukan
jiwa dan amal kita dengan
bijak.

No comments: